Biodata

Assalamualaikum wr. wb
Disini kita ngomongnya agak nggak formal aja ya, biar lebih akrab. Sebenernya bingung mau nulis dari mana, biarpun sudah sering nulis juga. Tapi belum di posting atau lebih tepatnya nggak pernah. Miris kan?.

Kalau boleh saran sih, tulisan ini agak nggak jelas gitu. Jadi kalau mau baca ya alhamdulilah sujud syukur, tapi kalau nggak mau baca udah dimaklumin kok. Tenang aja.


Ada pepatah bilang “tak kenal maka tak sayang”. Dari guru SD, SMP, SMK, bahkan sampai kakak OSIS selalu bilang pepatah ini. Mungkin karena sudah andalan atau itu kalimat manjur buat perkenalan. Kalau aku sendiri, meskipun orang nggak kenal udah sayang. Cie.

                Awal pendidikan ku di TK ABA 33 Dau, Malang. Sekolah terindah, bukan karena banyak tanaman atau hiasan disana-sini. Tapi itu pengalaman pertamaku sekolah, bersosialisasi, belajar, berimajinasi, semua hal baru ada disana. Seragam sekolah yang paling aku suka. Pengalaman TK ku lumayan banyak. Mulai dari nggak mau jalan jongkok karena itu kekanak-kanakan (lah pan ente anak-anak/?), nggak ikut senam bersama karena gerakan yang nggak jelas, atau berimajinasi dengan bikin kota dari bahan lego, dan berpikir itu hal sepele ketika anak-anak terkagum-kagum karena warna air bisa berubah gara-gara di masukin ke dalam gelas plastik warna-warni. Dan yang terakhir di acara perpisahan, aku nari tarian yang sampai sekarang aku juga nggak tau namanya.

                Masa SD pun dimulai, aku dulu SD di SD Muhammadiyah 08 Dau, Malang. Aku jadi anak alim, yee. Anak tomboy yang selalu berimajinasi jadi dokter. Anak yang lemah di pelajaran matematika. Dulu terobsesi banget sama pencak silat dan akhirnya ikut ekstrakulikuler itu, yang akhirnya berhenti gara-gara prakteknya perut di injak. Ekstrim kan?. Setelah itu ikut drumband bagian main Keyboard yang pakai aki itu. Dari situ mulai jatuh cinta sama musik. I love music so much. Seni ku keluar bukan dari drumband aja, tapi mulai dari belajar nggambar manga.

                Rok merah udah berubah jadi biru, rok biru milik SMP Negeri 13 Malang. Disitu mulai memperdalam musik. Ikut MarchingBand bagian Terompet 1, meskipun kadang disuruh part Flugle juga. Pertama kalinya ikut lomba daerah dan hasilnya cukup memuaskan. Itu berkat kerjasama tim juga dari Adhika MarchingBand. Thanks for you Adhika. Pertama kali belajar main gitar ya masa SMP ini, itupun gara-gara tugas kesenian. Jari sampai biru-biru nahan sakit nekan senarnya.

                Lulus SMP memang udah ada rencana buat masuk SMK dari pada SMA. Dan alhasil keterima di SMK Negeri 2 Malang jurusan Usaha Perjalanan Wisata. Udah tau susah ngomong inggris, ini malah suruh Guiding, Ticketing,dan Tour Planning. Nilai awal sumpah jelek banget. Kayak anak SD langsung masuk ke SMK. Bahasa inggris salah semua, bolpoin merah dimana-mana, perbaikan bolak-balik, dan masih banyak lagi. Disini, di SMK ini baru ketemu titik dimana kita udah mulai berjuang, mulai serius belajar, nggak ngandalin temen buat nyontek tugas kayak kebiasaan ku SMP (jujur mah). Tapi disini juga aku nemuin hal baru, bener-bener baru, teman. Yup, gimana kita bersosialisasi, saling memahami, tukar pikiran, problem solving, dll.

                Dan, akhirnya sekarang aku masuk ke titik tertinggi, kuliah. Kenapa milih jurusan sosiologi? Karena film “ Tanah Surga Katanya”. Dimana film itu mencerminkan Indonesia yang sebenarnya, tanpa harus ditutup-tutupi(promosi ceritanya). dari situ mikir, gimana caranya masyarakat hidup jauh lebih baik. Mulai dari ekonomi, transportasi, kesehatan, pendidikan, dll. Temen juga nyaranin buat masuk jurusan ini. Alhamdulilah orang tua dukung. Do’akan saja lancar ya, amin.

                Udah panjang nih, kesimpulannya ada fase-fase tertentu di tiap sekolah. Fase-fase berbeda di tiap jenjang. Fase TK dimana kita mulai berpikir apa adanya, bagaimana kita bertingkah kekanak-kanakan, dan imajinasi mulai bekerja disana. Fase SD, fase belajar hal baru. Mencoba mencari apa yang kita suka. Fase SMP dimana kita ngelakuan hal yang kita suka, ngelakuin hal yang bisa buat kita seneng. Fase SMK dimana kita menemukan jati diri kita, bagaimana cara berpikir kita, berpikir maju, menemukan teman dan belajar arti teman. Di fase ini bisa dibilang teman sangat berpengaruh. Dan kali ini aku ngga bisa jelasin fase kuliah karena aku baru masuk ke titik ini. Titik yang masih asing. Kata raditya dika fase masyarakat indonesia “ bayi, balita, remaja, alay, dewasa” so, for everybody yang alay nggak usah ngerasa terkucilkan ketika di ejek alay. Karena semua orang pasti pernah ngelakuinnya.

                Ini semua tentang penilaianku, jadi kalau ada yang nggak setuju bisa datang kerumah aja ya. Oke?.

                Oh iya, aku belum “introducing my self” ya?. Perkenalkan namaku Rizvy Ramadhani Putri Wahyuniasim. Panggil aja Rizvy. Tapi karena lidah orang Indonesia susah ngomonginnya, mereka biasa panggil vy atau pi. Aku sekarang kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang  Jawa Timur Indonesia, jurusan Sosiologi. Lahir 25 Januari 1997 di kota kesayangan, kota Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar