Indonesia. Negara berkepulauan yang berdiri di garis khatulistiwa. Indonesia memiliki pulau sekitar 17.504, 1.340 suku, dan 546 bahasa.
Dari informasi di atas dapat di
simpulkan bahwa indonesia adalah negara yang sangat kaya. Dan menurut saya, ada
keunikan tersendiri dari negara Indonesia ini.
1.
Indonesia sebagai “jambrud khatulistiwa”.
Salah satu negara yang dilewati garis khatulistiwa
adalah negara Indonesia. Maka dari itu indonesia memiliki hutan tropis dengan
sumber daya yang sangat banyak. Bahkan Indonesia menduduki peringkat pertama
dalam produk pertanian berupa cengkeh dan pala. Hutan amat sangat berharga bagi
kehidupan manusia, apalagi hutan tropis yang
memiliki tanah tersubur. Namun kebanggaan ini akan hilang jika
penebangan liar tetap terjadi. Merubah hutan sebagai lahan kosong yang
berantakan, hutan rimbun berubah gersang. Lahan pertanian berubah menjadi
pabrik dan perumahan.
Sifat manusia pada dasarnya tidak pernah puas. Maka
dari itu mereka mencari keuntungan dengan menebang hutan. Menebang hutan
boleh-boleh saja, tapi jika tidak menggantinya dengan tunas pohon yang baru
maka hal itu sama saja merusak kelestarian serta melanggar Undang-Undang Dasar
yang berlaku.
Kita sebagai warga negara indonesia seharusnya lebih
peduli, bukan hanya pemerintah yang bingung menertibkan masyarakat, tapi lebih
baik jika kita menertibkan diri sendiri. Belajar mematuhi peraturan yang ada di
Indonesia. Belajar untuk mencintai Indonesia. Kalau saya boleh bicara,
sebenarnya warga negara Indonesia sangat kaya akan hal-hal baru, ide, dan kreatifitas.
Buktinya budaya kita sangat melimpah. Seharusnya kita memanfaatkannya. Kita
bisa menenun kain, membuat kerajinan tangan, tarian adat unik di berbagai
daerah, dan masih banyak lagi. Pergunakan itu sebagai peningkatan ekonomi kita.
Dunia ini semakin berpikir kreatif, maka kita perlu untuk mengembangkan
kreatifitas. Tenunan bukan hanya kain, tapi jika di desain sebagai pakaian atau
gaun maka nilai jualnya pun juga akan semakin tinggi. Tarian adat, kita bisa
memamerkannya ke berbagai negara sebagai warisan bangsa Indonesia. Membuktikan
bahwa Indonesia bukan negara yang miskin kata sebagian orang. Banyak turis yang
sangat tertarik dengan budaya yang ada di Indonesia. Kita bisa mengembangkannya
sebagai Tour. Paket wisata khusus budaya di daerah tertentu. Manfaatnya adalah
ekonomi masyarakat di daerah yang dikunjungi turis juga meningkat. Budaya tidak
hilang, nama Indonesia pun makin di kenal. Kerajinan tangan, kita lihat
contohnya ukiran dari papua. Sangat kreatif dan menarik, kita hanya perlu
memoleskannya sebagai benda yang tidak hanya bisa dilihat tapi juga bisa di
manfaatkan( ukiran kayu di sofa, desain rumah, dll). Kita kaya bung, kita hanya
perlu membuktikan dan mengembangkan.
2.
Indonesia sebagai negara berkembang.
Jika masyarakat ditanya, lebih bagus mana negara
berkembang atau negara maju. Maka sebagian besar orang akan memilih negara
maju. Maka kali ini saya akan memilih negara maju juga.
Salah satu negara berkembang adalah Indonesia. Dan
diluar sana banyak negara maju. Coba sekarang kita lihat dari segi bahasa
Indonesia. Maju dan berkembang. Maju adalah memindahkan benda atau barang ke
daerah yang berbeda, tetapnya berada di depannya. Berkembang adalah mengubah
benda atau barang tidak hanya menjadi besar tapi juga ada unsur “baru” di
dalamnya. Contoh Malang Town Square atau Matos. Jika Matos maju maka akan
berpindah lebih kedepan. Jika Matos Berkembang maka Matos akan berubah menjadi
besar dan makin banyak ruko unik serta kreatif di dalamnya. Lalu, maju
berpindah ke satu sisi dan berkembang berpindah ke berbagai sisi,
Disini maksud saya adalah kita masyarakat Indonesia
tidak perlu merubah Indonesia menjadi negara maju seperti keinginan orang
kebanyakan. Cukup mengembangkan Indonesia saja. Kita tidak harus melihat sisi
jelek dari kata berkembang dari negara indonesia, kita hanya perlu mengambil
sisi positifnya dan memanfaatkan yang ada di dalamnya. Berkembang bukan berarti
tidak maju, berkembang hanya perlu mencari hal baru. Disini saya mulai
mencintai “Berkembang” untuk Indonesia. Kalian?
3.
Wisata Indonesia.
Seperti yang sudah saya jelaskan d poin 1. Indonesia
kaya budaya, alam, dan adat istiadat. Kita dapat memanfaatkannya dari situ.
Siapa yang tidak penasaran dengan budaya dan adat istiadat, apalagi turis manca
negara. Keunikan ini bisa dimanfaatkan dengan memperkenalkan budaya kita,
tempat wisata alam kita yang sangat melimpah, dan adat istiadat di berbagai
daerah. Langkah pertama adalah cintai alam kita, lindungi alam kita, bersihkan
alam kita, dan kenalkan alam kita. Macam-macam pohon kita punya, terumbu karang
kita indah tiada duanya, spesies ikan terbanyak ada di laut kita, hewan purba
yang masih hidup berada di Indonesia, negara dengan berbagai agama dan menyatu
jadi satu “binneka tunggal ika”, negara satu-satunya yang memiliki warna kulit
berbeda-beda di dalam satu negara, candi-candi kita punya, dan masih banyak
lagi. Jika kita mau melihat lebih detail dan lebih dalam, maka kita tau bahwa
Indonesia sangat nyaman dan indah.
4.
Tata tertib indonesia (lalu lintas, gaya sekolah
ind, ekonomi(gaji, rupiah, perdagangan d pasar, uud untuk masyarakat ind,dll
Indonesia
memiliki pedoman bagi masyarakatnya. Undang-Undang dasar adalah pedomannya.
Tidak banyak yang tahu benar mengenai UUD dan isinya. Padahal dengan UUD kita
bisa melindungi diri sendiri, mengurangi angka penipuan dan kebodohan.
Saya juga akan
mengulas tentang lalu lintas di Indonesia. Jalanan di Indonesia sudah sangat
panjang tapi kenapa masih macet dimana-mana. Kini saya akan membicarakan bagian
masyarakatnya. Siapa yang tidak ingin memiliki sepeda motor sendiri dan mobil
mewah bermerek. Semua pasti ingin, sayapun juga. Tapi kini saya akan bertanya,
kenapa tidak naik transportasi umum? Alasanya sangat banyak. Salah satunya
pelayanan dan fasilitas. Tidak jarang kita malas naik transportasi umum karena
panas, ampek, berdesak-desakan,dll. Tapi, dengan naik transportasi umum maka
kita peduli dengan kemacetan, jalanan lebih longgar dan kita tidak telat datang
ke kantor atau sekolah. Dan untuk pemerintah, tugasnya menunjang fasilitas jauh
lebih baik. Masyarakat pada dasarnya tidak ingin mewah, yang penting nyaman.
Benar?.
Tentang
transportasi, banyak transportasi yang berhenti lama hanya karena menunggu jika
ada penunpang. Ini hal yang membuat sebagian atau semua orang akan jengkel.
Terutama yang terburu-buru. Contohnya angkot. Maka jika saya diberi kesempatan
untuk mengutarakan ide, maka saya akan mengubah gaji para supir transportasi.
Maksud saya disini adalah gaji supir tidak dari banyaknya jumlah penumpang,
melainkan gaji tetap dari pemerintah. Sebanyak-banyaknya penumpang atau sesedikitnya
penumpang maka gajinya tidak berpengaruh. Hanya saja waktu kerjanya yang lebih
teratur dan tetap.
Untuk lalu
lintas, mungkin kebanyakan orang akan meminta pemerintah untuk memperbaiki
jalanan atau memperlebar dan lain sebagainya. Maka saya akan membahas pejalan
kaki. Saya akan bertanya, bagaimana sebaiknya kami berjalan? Di bahu jalan atau
ikut berdesakan dengan sepeda motor yang masuk trotoar?. Serta bagaimana kami
menyebrang?. Terimakasih telah menyediakan zebra cross, namun perlu di ketahui
bagaimana susahnya menyebrang tanpa lampu merah.
Yang kita
perlukan hanya ketertiban, bagaimana daerah jalan yang sudah di atur, dimana
jalan untuk pengendara dan mana jalan untuk pejalan kaki. Bukan alasan jika
sepeda motor masuk trotoar karena macet atau terburu-buru. Apa pemerintah harus
menaikkan tinggi trotoar untuk mengurangi masuknya sepeda motor? Jika itu
terjadi maka saya akan bilang kalian sangat kekanak-kanakan. Lampu merah saat
menyebrang juga sangat dibutuhkan, ini juga upaya untuk mengurangi angka
kecelakaan. Kembali lagi, pada dasarnya masyarakat hanya butuh kenyamanan.
5.
Kebiasaan masyarakat indonesia
Bagaimana cara masyarakat mendidik anaknya?. Bagi
negara lain, Indonesia sangat sopan dan ramah. Tidak jarang turis yang terbuka
ketika berkomunikasi dengan pribumi. Maka kita perlu membanggakan diri ketika
mendidik anak kita dengan kesopanan dan keramahan. Tapi apa jadinya jika hal
itu menurun?. Tidak perlu saya jelaskan menurun karena apa. Cukup kita intropeksi
diri saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar