- · Geografis
Kota Malang
adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur,Indonesia. Kota yang
berpenduduk 857.891 jiwa ini (2014) berada di dataran tinggi yang cukup sejuk,
terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh
Kabupaten Malang. Luas wilayah kota Malang adalah 110,06 km2. Kota
Malang yang terletak pada ketinggian antara 440 - 667 meter diatas permukaan
air laut, merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi
alam dan iklim yang dimiliki. Letaknya yang berada ditengah-tengah wilayah
Kabupaten Malang secara astronomis terletak 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan
7,06° - 8,02° Lintang Selatan.
Pemandangan
kota Malang.
Kota
Malang dengan latar belakang Gunung Semeru.
- · Sejarah
Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan
kawasan pemukiman prasejarah. Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya prasasti dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca,
bekas-bekas fondasi batu-bata, bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan
di tempat yang berdekatan.
Nama "Malang" atau biasa di sebut
malangkuçeçwara sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli
sejarah. Nama Malangkuçeçwara terdiri atas 3 kata, yakni mala yang
berarti kecurangan, kepalsuan, dan kebatilan; angkuça (baca: angkusha)
yang berarti menghancurkan atau membinasakan; dan Içwara (baca: ishwara)
yang berarti "Tuhan". Sehingga, Malangkuçeçwara berarti "Tuhan
telah menghancurkan kebatilan". Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali
berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata
“Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang).
Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah
menjadi : “Malangkuçeçwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat
hubungannya dengan asal usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari
tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkuçeçwara.
Makna Lambang
Logo
Kota Malang (Pemerintah Kota Malang)
DPRDGR mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang
dengan Perda No. 4/1970. Bunyi semboyan pada lambang adalah "MALANG
KUÇEÇWARA". Motto "MALANG KUÇEÇWARA" berarti Tuhan menghancurkan
yang bathil, menegakkan yang benar.
Arti Warna : 1. Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia
2. Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
3. Hijau adalah kesuburan
4. Biru Muda berarti kesetiaan pada Tuhan, negara dan bangsa
5. Segilima berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
· Iklim
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2006
tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2 °C - 24,5 °C.
Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3 °C dan suhu minimum 17,8 °C .
Rata kelembaban udara berkisar 74% - 82%. dengan kelembaban maksimum 97% dan
minimum mencapai 37%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang
mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil
pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi
terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan
pada bulan Juni, Agustus, dan November curah hujan relatif rendah. Kecepatan
angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.
- · Agama
Agama mayoritas adalah Islam, diikuti dengan Kristen Protestan,
Katolik, Hindu, Buddha,
dan Kong Hu Cu. Bangunan tempat ibadah banyak yang
telah berdiri semenjak zaman kolonial antara lain Masjid Jami (Masjid
Agung), Gereja Hati Kudus
Yesus, Gereja Kathedral
Ijen (Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel), Klenteng di Kota Lama
serta Candi Badut di Kecamatan Sukun dan Pura di puncak Buring.
Masjid Agung Jami
Gereja Kathedral Ijen
- · Bahasa
Bahasa Indonesia merupakan
bahasa resmi nasional di Kota Malang. Namun, Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran merupakan
bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura menuturkan Bahasa Madura. Malang dikenal memiliki dialek khas
yang disebut Boso Walikan (Osob
Kiwalan), yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya Malang
menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab burung menjadi
ngurub, dan contoh lain seperti saya bangga arema menang menjadi ayas
bangga arema nganem . Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter dan
blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak
mengenal basa-basi.
·
Pemerintahan
Balai
Kota Malang
Kota Malang dipimpin oleh seorang wali kota dan
wakil wali kota (dipilih langsung oleh rakyat kota Malang dalam pemilihan wali
kota Malang setiap lima tahun sekali) yang membawahi koordinasi atas wilayah
administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi
menjadi kelurahan-kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat
dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota.
Pilkada pertama di kota Malang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008,
setelah sebelumnya wali kota dan wakilnya dipilih oleh anggota DPRD kota.
- · Budaya
Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota
Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang
terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin
terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga
budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang
memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di
lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur
Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat
Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan
identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan
dan setia kepada Malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya
Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini
sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog,
Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah
kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian "Bantengan"
kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli Malang, sejak
dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru
sekaranglah "Bantengan" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat
lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering
diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan
maupun peringatan hari kemerdekaan.Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah:
1.
Festival
Malang Kembali: Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada
tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi kota pada masa lalu, mengubah
jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu
festival ini diadakan.
- Karnaval Bunga
- Karnaval Lampion: Biasa diadakan untuk merayakan hari raya imlek.
· Kuliner Khas Kota Malang
1. Masakan
Kota Malang mempunyai beberapa Masakan khas, di
antaranya:
v Kaldu kambing kacang ijo
v Mendol
2. Jajanan
Kota Malang mempunyai beberapa Jajanan khas, di antaranya:
v Arbanat
v Gandhos
3. Minuman
Kota Malang mempunyai beberapa Minuman khas, di
antaranya:
v Angsle
v Ronde
4. Oleh-oleh
Kota Malang mempunyai beberapa Oleh-oleh khas, di
antaranya:
v Kripik buah
(kripik apel, nangka, dll.)
v Pia Mangkok
v Kue Ayas
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar